Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Lockdown Kampus Columbia University

banner 468x60

TEMPO.CO, JakartaUniversitas Columbia menutup akses masuk kampus bagi semua kecuali yang berada di asrama dan pejabat terkait. Kampus juga mulai meliburkan orang murid pengunjuk rasa pro-Palestina pada Selasa, 30 April 2024 dan mengancam akan menembak lebih banyak lagi.

Tindakan ini dilakukan beberapa jam setelah sekelompok mahasiswa pengunjuk rasa memasuki dan menduduki Hamilton Hall pada Selasa pagi. Sebagaimana dilaporkan PENONTON KOLUMBIArombongan kemudian mengunci diri dengan membuat benteng dari tumpukan furnitur dan mengikat pintunya agar tidak bisa dibuka.

banner 336x280

“Kami menyesalkan para pengunjuk rasa memutuskan untuk meningkatkan tindakan mereka. Prioritas utama kami adalah memulihkan ketertiban dan keamanan,” kata Ben Chang, juru bicara Universitas Columbia. AMBANG.

Menurut Chang, kelompok mahasiswa tersebut melakukan vandalisme, merusak pintu dan jendela serta memblokir pintu masuk. “Dan seperti kemarin, kami memperingatkan mereka mengenai konsekuensinya,” kata Chang.

Siswa yang terlibat dalam pendudukan Hamilton Hall mengatakan mereka akan dikeluarkan dari sekolah.

Namun, mahasiswa Sueda Polat berpendapat pihak universitas tidak perlu terkejut dengan eskalasi yang terjadi. “Apalagi setelah 12 hari perundingan yang tidak ditanggapi dengan serius,” kata salah satu dari dua perunding yang berafiliasi dengan Columbia University Apartheid Divest (CUAD), koalisi mahasiswa yang sebelumnya berkemah di halaman kampus.

Polat menyebut pengambilalihan Hamilton Hall merupakan tindakan otomatis yang dilakukan mahasiswa. “Tuntutan kami tidak ditanggapi, sehingga menimbulkan banyak kemarahan di kalangan mahasiswa,” ujarnya.

Universitas Columbia sebelumnya mengizinkan NYPD masuk ke kampus untuk memaksa mahasiswanya membongkar tenda protes pada 18 April. Hal ini terjadi keesokan harinya ketika para siswa mendirikan tendanya. Polisi menangkap dan menahan beberapa mahasiswa.

Periklanan

Polisi berjaga di dekat kamp pengunjuk rasa pro-Palestina di halaman Universitas Columbia selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di New York, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs

READ  Komisioner hak asasi manusia PBB mengecam undang-undang yang mewajibkan jilbab di Iran

Peristiwa tersebut justru memicu protes di universitas lain di Amerika Serikat. Sementara di Kolombia, tak butuh waktu lama bagi para pelajar untuk kembali mendirikan tenda di kawasan tak jauh dari lokasi pembongkaran yang dibongkar polisi.

Rektor Universitas Columbia Minouche Shafik menolak melibatkan kembali polisi untuk kedua kalinya dalam kasus pendudukan Hamilton Hall. Dia memperingatkan adanya “pilihan alternatif” yang dapat dengan cepat menyelesaikan situasi saat perkuliahan semakin dekat.

Negosiasi antara mahasiswa dan kampus terhenti Senin lalu setelah Shafik bersikeras bahwa universitas tidak akan melakukan divestasi dari Israel, seperti yang diminta oleh kelompok mahasiswa. Sebaliknya, ia menawarkan agar Komite Penasihat Investasi Bertanggung Jawab Sosial menetapkan tenggat waktu untuk meninjau proposal mahasiswa baru.

Setelah penolakan dari para pengunjuk rasa, pihak kampus mulai membagikan kertas peringatan bahwa mahasiswa akan diskors jika mereka tidak meninggalkan tenda mereka pada Senin sore. Beberapa jam kemudian, ada upaya mahasiswa untuk memaksa masuk ke Hamilton Hall.

Pilihan Editor: 4 kemungkinan penyebab terhentinya penerapan tes UTBK hari pertama



Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *