Nasib menyedihkan seorang duda buta di Nias yang bertahan bersama 2 anaknya dari Almužna: Okezone News

banner 468x60

NIAS – Nasib Fatinasokhi Bawamenewi (50) sungguh menyedihkan. Seorang tuna netra warga Desa Hilihoro, Kecamatan Bawolato, Nias, Sumatera Utara, hidup dalam kemiskinan bersama kedua anaknya yang masih kecil.

banner 336x280

Kedua istrinya telah meninggal 2 tahun lalu dan kini duda cacat ini harus menghidupi kedua anaknya Judika Rahmat Bawamenewi (11) dan Iren (9) dengan segala keterbatasan fisik dan finansial.

Saat ini, ia bertahan hidup bersama kedua anaknya dari sumbangan warga yang dermawan bersedekah.

BACA JUGA:

Meski hidup dalam kemiskinan, kedua anaknya tetap bersekolah demi masa depannya. Judika Rahmat baru duduk di bangku kelas 3 SD, sedangkan adiknya Iren duduk di bangku kelas 2 SD.

Sejak kematian istrinya pada tahun 2022, Fatinasokhi praktis mengambil alih semua urusan rumah tangga dengan segala keterbatasan. Mulai dari memasak, mencuci dll. Hal itu dilakukannya dengan cara merasakannya terlebih dahulu untuk memastikan keakuratan dari apa yang diambilnya.

“Saya terpaksa melakukan semua ini karena kalau bukan saya, tidak akan ada orang lain yang melakukannya. Istri saya meninggal 2 tahun lalu dan saat ini saya tinggal bersama kedua anak saya,” ujarnya dalam pertemuan tersebut. Portal MNC Indonesia di kediamannya di Hilihoro, Nias, Kamis (2/5/2024).

Ironisnya hingga saat ini hal tersebut belum mendapat perhatian dari pemerintah. Ia tidak menerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang sejatinya diperuntukkan bagi keluarga miskin sebagai bantuan sosial dari pemerintah.

“Kalau pemerintah mau peduli dan memperhatikan kami, saya sangat berterima kasih,” harapnya.

BACA JUGA:

Ramiati Lase yang merupakan tetangga Fatinasokhi Bawamenewi merasa prihatin. “Kadang dia terjatuh saat berjalan karena keterbatasannya. Dia sangat khawatir, tidak bisa bekerja hanya berharap bantuan warga, anak-anaknya juga bersekolah,” kata tetangganya.

READ  Cara Manajemen Emosi Di Cirebon Milenial

Dikatakannya, Fatinasokhi Bawamenewi selalu datang ke Pekan Bawolato setiap hari Sabtu. Dia belum pernah sakit sampai sekarang.

“Jika dia sakit dan tidak bisa pergi di akhir pekan untuk meminta sumbangan kepada pihak yang membantu, maka dia dan anak-anaknya tidak akan makan,” tutupnya.




Baca juga:

Ikuti berita Okezone berita Google

Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya

(sal)

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *