WASHINGTON – Di bawah tekanan politik yang meningkat, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (2/5/2024) ia buka suara terkait kerusuhan tersebut untuk memprotes di kampus masing-masing perang di Gaza.
Dia menekankan bahwa warga Amerika mempunyai hak untuk berdemonstrasi, namun tidak boleh menggunakan kekerasan.
“Ada hak untuk melakukan protes, tapi bukan hak untuk menimbulkan kekacauan,” kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, dikutip Reuters.
Ketika tayangan televisi mengenai kerusuhan kampus yang melanda Amerika dalam beberapa hari terakhir muncul di jaringan berita, Biden menghadapi kritik atas cara dia menangani situasi tersebut. Dia menyerahkan pernyataan itu sebagian besar kepada juru bicaranya.
Presiden dari Partai Demokrat, yang akan mencalonkan diri kembali pada bulan November, telah berhati-hati dalam mengutuk anti-Semitisme sambil mendukung hak anak muda Amerika untuk melakukan protes, dalam upaya untuk membatasi dampak politik jangka panjang.
Biden mengatakan kedua belah pihak benar bahwa perbedaan pendapat secara damai penting bagi demokrasi, namun kekerasan tidak akan ditoleransi.
“Penghancuran properti bukanlah protes damai. Itu melanggar hukum. Vandalisme, pelanggaran, memecahkan jendela, menutup kampus, membatalkan kelas dan wisuda secara paksa – tidak ada satupun yang merupakan protes damai,” katanya.
Biden mengatakan Amerika Serikat bukanlah negara otoriter yang membungkam kritik, namun ketertiban harus dijaga.
Ikuti berita Okezone berita Google
Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya
Quoted From Many Source